Sosial Ekonomi dalam pertemanan efek,pengaruh dan dampak nya
Status sosial
ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu
masyarakat
yang ditinjau dari segi ekonomi, gambaran itu seperti tingkat
pendidikan,
pendapatan, pekerjaan dan pemilikan barang. Setiap individu atau
masyarakat
pasti menginginkan status sosial ekonomi yang
lebih baik. Namun
pada
kenyataannya masih banyak individu atau masyarakat yang berstatus sosial
ekonomi
rendah.
Menurut Bome
dan Walles (dalam Myers, 1983: 220) individu yang mempunyai
tingkat
ekonomi menengah keatas akan cenderung lebih memiliki pola konsumsi
yang
berlebihan dari pada mereka yang memiliki tingkat ekonomi menengah
kebawah.
Individu atau
masyarakat lebih menghargai kekayaan material dibandingkan
dengan yang
lainnya, individu yang mempunyai kekayaan akan menempati posisi
atau lapisan
paling atas. Sedangkan mereka yang tidak memiliki kekayaan, akan
selamanya
berada dilapisan masyarakat yang paling bawah.
Status sosial
ekonomi sangat berpengaruh bagi pemenuhan kebutuhan hidup
sehari- hari.
Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai potensi serta kepribadian
yang
memungkinkan dia diterima dalam pergaulan dengan individu yang lain.
Karena setiap
individu akan menyalurkan potensinya tersebut untuk kepentigan
tertentu,
kemudian individu yang lain dapat menerima dan mengakuinya.
Atas dasar
itulah dia akan mendapatkan status itu di dalam kelompok dimana dia
berada.
Masyarakat
yang memiliki status sosial ekonomi tinggi cenderung bergaul dengan
status sosial
ekonomi yang sama. Hal ini ini dikarenakan seseorang yang memiliki
latar belakang
status sosial ekonomi yang berbeda kurang disenangi dibandingkan
dengan
seseorang yang mempunyai latar belakang yang sama.
Adanya
perbedaan status sosial ekonomi ini mencerminkan perbedaan yang amat
mencolok,
sebagai akibatnya akan mempengaruhi pergaulan yang ada dalam
lingkungan
sosialnya, terutama dalam kelompok teman sebaya.
Masyarakat
memiliki kebutuhan yang kuat untuk disukai dan diterima oleh teman
sebaya.
Sebagai akibatnya, mereka akan merasa senang apabila diterima dan
sebaliknya
merasa tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh
teman-teman
sebayanya. Bagi kebanyakan masyarakat, pandangan teman sebaya
terhadap
dirinya merupakan hal yang paling penting.
Efek
Keinginan untuk
diakui oleh teman sebaya membuat remaja membuat pilihan – pilihan yang kurang
tepat hanya karena ingin “ sama “ dengan tem,an – temannya, meskipun kadang
kala remaja sendiri menyadari pilihannya kurang tepat. Tapi karena kebutuhan
akan menerima teman sebaya lebih besar, maka remaja cenderung mengutamakan
pilihan teman sebaya ketimbang pilihannya sendiri.
Pengaruh
Salah satu
pengaruh negatif dari teman sebaya adalah gaya pergaulan bebas, hal – hal yang
dilakukan oleh teman sebaya dalam kelompok menjadi semacam acuan atau standar
norma tingkah laku yang diharapkan dalam kelompok. Misalnya : gaya berpacaran
teman sebaya menjadi semacam model atau acuan yang digunakan seorang remaja
dalam berpacaran. Kalau teman – teman biasa melakukan ciuman dengan pacarnya,
maka engga’ salah juga kalau dia berciuman. Selain itu juga remaja cenderung
mengembangkan norma sendiri yang ada kalanya bertentangan dengan norma yang
umum berlaku.
Dampaknya
Berkurangnya waktu untuk mengerjakan aktivitas
produktif lainnya dan waktu untuk ”bersama” dengan keluargaKesempatan yang ada lebih banyak digunakan untuk ” berkumpul ” dengan teman sebayanya. Ketinggalan satu kali pertemuan berarti sudah ada banyak informasi yang terlewatkan. Oleh karena itu remaja lebih cenderung menghabiskan waktu luangnya bersama teman se
Tidak ada komentar:
Posting Komentar