Jumat, 03 Juli 2020

Artikel Parallel Computing


ABSTRACT
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Ini umumnya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar (di industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak.
Di dalam komputasi parallel ada yang dinamakan dengan pemrograman parallel. Pemrograman paralel adalah teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah atau operasi secara bersamaan (komputasi paralel), baik dalam komputer dengan satu(prosesor tunggal) ataupun banyak (prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Bila komputer yang digunakan secara bersamaan tersebut dilakukan oleh komputer-komputer terpisah yang terhubung dalam suatu jaringan komputer lebih sering istilah yang digunakanadalah sistem terdistribusi (distributed computing).
Perlu diingat adalah komputasi paralel berbeda dengan multitasking. Pengertian multitasking adalah komputer dengan processor tunggal mengeksekusi beberapa tugas secara bersamaan. Walaupun beberapa orang yang bergelut di bidang sistem operasi beranggapan bahwa komputer tunggal tidak bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, melainkan proses penjadwalan yang berlakukan pada sistem operasi membuat komputer seperti mengerjakan tugas secara bersamaan. Sedangkan komputasi paralel sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa komputasi paralel menggunakan beberapa processor atau komputer.Selain itu komputasi paralel tidak menggunakan arsitektur Von Neumann.

APA SIH PARALEL COMPUTING?
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Ini umumnya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar (di industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Kasus kedua umum ditemui di kalkulasi numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika (fisika komputasi), kimia (kimia komputasi) dll.

KENAPA MEMAKAI PARALLEL COMPUTING?
Tujuan utama penggunaan komputasi paralel adalah untuk mempersingkat waktu eksekusi  program yang menggunakan komputasi serial.

KONSEP PARALEL COMPUTING
Paralel Processing adalah kemampuan menjalankan tugas atau aplikasi lebih dari satu aplikasi dan dijalankan secara simultan atau bersamaan pada sebuah komputer. Secara umum, Paralel Processingadalah sebuah teknik dimana sebuah masalah dibagi dalam beberapa masalah kecil untuk mempercepat proses penyelesaian masalah.
Bahasa pemrograman paralel dapat didasarkan pada satu atau kombinasi model pemrograman. Misalnya, High Performance Fortran didasarkan pada interaksi memori bersama dan dekomposisi masalah paralel data, dan Go menyediakan mekanisme untuk memori bersama dan interaksi pengiriman pesan.

TERMINOLOGI PARALEL COMPUTING
Model pemrograman paralel berkaitan erat dengan model komputasi. Model komputasi paralel adalah abstraksi yang digunakan untuk menganalisis biaya proses komputasi, tetapi tidak harus praktis, karena dapat diimplementasikan secara efisien dalam perangkat keras dan / atau perangkat lunak. Model pemrograman, sebaliknya, secara khusus menyiratkan pertimbangan praktis implementasi perangkat keras dan perangkat lunak.

Arsitektur Memori pada Komputasi Paralel
Pada umumnya, ada dua buah arsitektur memori pada komputer paralel, yaitu shared memory dan distributed memory.

Shared memory
Arsitektur ini menyediakan global addressing sehingga berbagai prosesor mempunyai cara pengaksesan memori yang seragam. Setiap perubahan pada suatu lokasi memori oleh suatu prosesor akan selalu terlihat oleh prosesor lain. Kelebihan dari arsitektur ini antara lain adalah pengaksesan memori yang user friendly dan performansi yang baik dalam penggunaan data bersama antar task. Sedangkan kekurangannya antara lain adalah kurangnya skalabilitas ketika terjadi penambahan prosesor, di mana akan terjadi peningkatan traffic antara prosesor ke shared memory dan antara cache coherent system dengan memori sebenarnya.
Berdasarkan frekuensi akses, ada dua jenis shared memory :
Uniform Memory Access (UMA). Setiap prosesor memiliki hak pengaksesan yang seragam dengan prosesor lain
Non Uniform Memory Access (NUMA). Tidak semua prosesor memiliki hak yang sama dalam mengakses memori

Distributed memory
Arsitektur ini mempunyai karakteristik di mana setiap prosesor memiliki memorinya masing-masing, sehingga eksekusi instruksi dapat berjalan secara independen antara satu prosesor dengan yang lain. Prosesor akan menggunakan jaringan ketika membutuhkan akses ke memori non lokal. Akses ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab  penulis program. Kelebihan dari arsitektur ini adalah terjaganya skalabilitas ketika terjadi  penambahan prosesor. Sedangkan kekurangannya adalah penulis program harus berurusan dengan detail komunikasi data antara prosesor dan memori non lokal.
Distributed Processing atau Distributed Computing System adalah sekumpulan peralatan pemrosesan yang saling terhubung melalui jaringan komputer dan saling bekerjasama untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Yang dimaksud dengan peralatan pemrosesan dataadalah peralatan komputasi yang dapat mengeksekusi sendiri sebuah program.
Sekumpulan peralatan yang saling terhubung akan mendistribusikan berbagai macam hal, dianataranya adalah:
Processing Logic / Pemrosesan secara logis
Fungsi. Beberapa fungsi sistem komputer dapat didelegasikan ke beberapa hardware atau software
Data
Kontrol

Kriteria Distributed Processing
Pemrosesan terdistribusi (Distributed Processing) dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:
Degree of Computing / tingkat hubungan : Tinggi atau rendah ? Jumlah data yang saling digunakan dibandingkan dengan jumlah pemrosesan lokal
Struktur antar hubungan : kuat atau lemah ? Jika komponen di Share dikatakan kuat ?
Kesalingtergantungan komponen-komponen : Kuat atau lemah dalam mengekseskusi proses.
Keselarasan antar komponen : selaras atau tidak selaras ?

Thread Programming
Threading / Thread adalah sebuah alur kontrol dari sebuah proses. Konsep threading adalah menjalankan 2 proses ( proses yang sama atau proses yang berbeda ) dalam satu waktu.
Contoh:
Sebuah web browser mempunyai thread untuk menampilkan gambar atau tulisan sedangkan thread yang lain berfungsi sebagai penerima data dari network.
Threading dibagi menjadi 2, yaitu :
Static Threading. Teknik ini biasa digunakan untuk komputer dengan chip multi processors dan jenis komputer shared-memory lainnya. Teknik ini memungkinkan thread berbagi memori yang tersedia, menggunakan program counter dan mengeksekusi program secara independen. Sistem operasi menempatkan satu thread pada prosesor dan menukarnya dengan thread lain yang hendak menggunakan prosesor itu.


Dynamic Multithreading. Merupakan pengembangan dari teknik sebelumnya yang bertujuan untuk kemudahan karena dengannya, programmer tidak harus pusing dengan protokol komunikasi, load balancing, dan kerumitan lain yang ada pada static threading. Concurrency platform ini menyediakan scheduler yang melakukan load balacing secara otomatis. Walaupun platformnya masih dalam pengembangan namun secara umum mendukung dua fitur (Nested parallelism dan Parallel loops).

MODEL PARALEL :
Klasifikasi model pemrograman paralel dapat dibagi secara luas menjadi dua area: interaksi proses dan penguraian masalah.

PROCESS INTERACTION
Interaksi proses berhubungan dengan mekanisme dimana proses paralel dapat berkomunikasi satu sama lain. Bentuk interaksi yang paling umum adalah memori bersama dan pesan yang lewat, tetapi interaksi juga bisa implisit (tidak terlihat oleh programmer).

SHARED MEMORY
Memori bersama adalah cara yang efisien untuk melewatkan data antar proses. Dalam model memori bersama, proses paralel berbagi ruang alamat global yang mereka baca dan tulis secara asinkron. Akses serentak yang tidak sinkron dapat menyebabkan kondisi balapan, dan mekanisme seperti kunci, semafor, dan monitor dapat digunakan untuk menghindarinya. Prosesor multi-core konvensional secara langsung mendukung memori bersama, yang banyak digunakan bahasa dan pustaka pemrograman paralel, seperti Cilk, OpenMP dan Blok Bangunan Threading, yang dirancang untuk dieksploitasi.

PASSING MESSAGE
Dalam model penyampaian pesan, proses paralel bertukar data melalui menyampaikan pesan satu sama lain. Komunikasi ini dapat tidak sinkron, di mana pesan dapat dikirim sebelum penerima siap, atau sinkron, di mana penerima harus siap. Formalisasi proses sekuensial (CSP) formalisasi penyampaian pesan menggunakan saluran komunikasi sinkron untuk menghubungkan proses, dan mengarah ke bahasa-bahasa penting seperti Occam, Limbo dan Go. Sebaliknya, model aktor menggunakan passing pesan tidak sinkron dan telah digunakan dalam desain bahasa seperti D, Scala dan SALSA.

IMPLICIT INTERACTION
Dalam model implisit, tidak ada interaksi proses yang terlihat oleh programmer dan sebaliknya kompiler dan / atau runtime bertanggung jawab untuk melakukan itu. Dua contoh paralelisme implisit adalah dengan bahasa khusus domain di mana konkurensi dalam operasi tingkat tinggi ditentukan, dan dengan bahasa pemrograman fungsional karena tidak adanya efek samping memungkinkan fungsi non-dependen dieksekusi secara paralel. Namun, paralelisme semacam ini sulit untuk dikelola  dan bahasa fungsional seperti Concurrent Haskell dan Concurrent ML menyediakan fitur untuk mengelola paralelisme secara eksplisit.

PARALEL PROGRAM :

Bahasa pemrograman paralel
Bahasa pemrograman serentak, perpustakaan, API, dan model pemrograman paralel (seperti kerangka algoritmik) telah dibuat untuk pemrograman komputer paralel. Ini umumnya dapat dibagi ke dalam kelas berdasarkan asumsi yang mereka buat tentang arsitektur memori yang mendasarinya — memori bersama, memori terdistribusi, atau memori terdistribusi bersama. Bahasa pemrograman memori bersama berkomunikasi dengan memanipulasi variabel memori bersama. Memori yang didistribusikan menggunakan passing pesan. POSIX Threads dan OpenMP adalah dua dari API memori bersama yang paling banyak digunakan, sedangkan Message Passing Interface (MPI) adalah API sistem passing pesan yang paling banyak digunakan. Satu konsep yang digunakan dalam pemrograman program paralel adalah konsep masa depan, di mana satu bagian dari suatu program berjanji untuk mengirimkan datum yang diperlukan ke bagian lain dari suatu program di masa mendatang.
Entrepreneur CAPS dan Pathscale juga mengoordinasikan upaya mereka untuk membuat arahan pemrograman paralel multi-inti hybrid (HMPP) menjadi standar terbuka yang disebut OpenHMPP. Model pemrograman berbasis direktif OpenHMPP menawarkan sintaks untuk secara efisien menurunkan komputasi pada akselerator perangkat keras dan untuk mengoptimalkan perpindahan data ke / dari memori perangkat keras. Arahan OpenHMPP menjelaskan panggilan prosedur jarak jauh (RPC) pada perangkat akselerator (mis. GPU) atau lebih umum seperangkat core. Arahan menjelaskan kode C atau Fortran untuk menggambarkan dua set fungsionalitas: pembongkaran prosedur (dilambangkan dengan kode) ke perangkat jarak jauh dan optimalisasi transfer data antara memori utama CPU dan memori akselerator.

Munculnya GPU konsumen telah menyebabkan dukungan untuk kernel komputasi, baik dalam grafik API (disebut compute shaders), di API khusus (seperti OpenCL), atau dalam ekstensi bahasa lainnya.

Automatic parallelization
Paralelisasi otomatis dari program sekuensial oleh kompiler adalah "cawan suci" dari komputasi paralel, terutama dengan batas frekuensi prosesor yang disebutkan di atas. Meskipun sudah puluhan tahun bekerja oleh para peneliti kompiler, paralelisasi otomatis hanya memiliki keberhasilan yang terbatas.

Mainstream bahasa pemrograman paralel tetap paralel secara eksplisit atau (paling tidak) sebagian implisit, di mana seorang programmer memberikan arahan kompiler untuk paralelisasi. Ada beberapa bahasa pemrograman paralel sepenuhnya implisit — SISAL, Haskell Paralel, SequenceL, System C (untuk FPGA), Mitrion-C, VHDL, dan Verilog.

Application checkpointing
Sebagai sistem komputer tumbuh dalam kompleksitas, waktu rata-rata antara kegagalan biasanya berkurang. Checkpointing aplikasi adalah teknik di mana sistem komputer mengambil "snapshot" dari aplikasi — catatan semua alokasi sumber daya saat ini dan status variabel, mirip dengan dump inti—; informasi ini dapat digunakan untuk memulihkan program jika komputer gagal. Checkpointing aplikasi berarti bahwa program harus memulai kembali dari hanya checkpoint terakhir bukan dari awal. Meskipun pos pemeriksaan memberikan manfaat dalam berbagai situasi, pos pemeriksaan sangat berguna dalam sistem yang sangat paralel dengan sejumlah besar prosesor yang digunakan dalam komputasi kinerja tinggi.

CONTOH PARALEL COMPUTING:
POV-Ray
POV-Ray (Persistence Of Vision Raytracer – www.povray.org) adalah rendering engine 3 dimensi . Program ini menterjemahkan informasi dari file teks eksternal, mensimulasikan suatu cahaya yang berinteraksi dengan obyek dalam suatu scene untuk menghasilkan obyek 3 dimensi yang nyata. Berawal dari file teks yang berisi deskripsi dari scene (objects, lights, point o f view), programini dapat merender citra yang diinginkan. Algoritmanya bekerja baris demi baris. Fasilitas yang menarik dari POV-Ray ini adalah antialiasing. Antialiasing adalah teknik yang membantu untuk membuang sampling error, yang dapat menghasilkan c itra lebih baik.
Dengan menggunakan antialiasing, POV-Ray memulai tracing a ray untuk setiap pixel. Jika warna dari pixel berbeda dengan warna pixel tetangganya (pixel yang ada di sebelah kiri dan di atas), kemudian dari jumlahnya lebih besar dari nilai th reshold, maka pixel tersebut adalah supersampled tracing a fixed number of additional rays. Teknik ini disebut supersampling dan dapat meningkatkan kualitas akhir dari sebuah citra namun itu juga meningkatkan waktu rendering menjadi lebih lama. Setelah men guraikan data input, POV-Ray menguraikan semua pixel dari citra untuk proses render, melalui horizontal scan dari setiap baris dari kiri ke kanan. Setelah selesai penguraian dari suatu baris maka akan ditulis dalam sebuah file atau ditampilkan pada layar lalu memperhitungkan baris berikutnya sampai pada yang terakhir.

Message Passing Interface (MPI).
MPI adalah sebuah standard pemrograman yang memungkinkan pemrogram untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat dijalankan secara paralel. Proses yang dijalankan oleh sebuah aplikasi dapat dibagi untuk dikirimkan ke masing – masing compute node yang kemudian masing – masing compute node tersebut mengolah dan mengembalikan hasilnya ke komputer head node. Untuk merancang aplikasi paralel tentu membutuhkan banyak pertimbangan – pertimbangan diantaranya adalah latensi dari jaringan dan lama sebuah tugas dieksekusi oleh prosesor.
MPI ini merupakan standard yang dikembangkan untuk membuat aplikasi pengirim pesan secara portable. Sebuah komputasi paralel terdiri dari sejumlah proses, dimana masing-masing bekerja pada beberapa data lokal. Setiap proses mempunyai variabel lokal, dan tidak ada mekanisme suatu proses yang bisa mengakses secara langsung memori yang lain. Pembagian data antar proses dilakukan dengan message passing, yaitu dengan mengirim dan menerima pesan antar proses.

MPI menyediakan fungsi-fungsi untuk menukarkan antar pesan. Kegunaan MPI yang lain adalah:
menulis kode paralel secara portable,
mendapatkan performa yang tinggi dalam pemrograman paralel, dan
menghadapi permasalahan yang melibatkan hubungan data irregular atau dinamis yang tidak begitu cocok dengan model data paralel.
PVM (Parallel Virtual Machine)
Adalah paket software yang mendukung pengiriman pesan untuk komputasi parallel antar komputer. PVM dapat berjalan diberbagai macam variasi UNIX atau pun windows dan telah portable untuk banyak arsitektur seperti PC, workstation, multiprocessor dan superkomputer.
Sistem PVM terbagi menjadi dua. Pertama adalah daemon, pvmd, yang berjalan pada mesin virtual masing-masing komputer. Mesin virtual akan dibuat,  ketika User mengeksekusi aplikasi PVM. PVM dapat dieksekusi melalui prompt UNIX disemua host. Bagian kedua adalah library interface rutin yang mempunyai banyak fungsi untuk komunikasi antar task . Library ini berisikan rutin yang dapat dipanggil untuk pengiriman pesan, membuat proses baru, koordinasi task dan konfigurasi mesin virtual.
Salah aturan main yang penting dalam PVM adalah adanya mekanisme program master dan slave/worker. Programmer harus membuat Kode master yang menjadi koordinator proses dan Kode slave yang menerima, menjalankan, dan mengembalikan hasil proses ke komputer master. Kode master dieksekusi paling awal dan kemudian melahirkan proses lain dari kode master. Masing-masing program ditulis menggunakan C atau Fortran dan dikompilasi dimasing-masing komputer. Jika arsitektur komputer untuk komputasi paralel semua sama, (misalnya pentium 4  semua), maka program cukup dikompilasi pada satu komputer saja. Selanjutnya hasil kompilasi didistribusikan kekomputer lain yang akan menjadi node komputasi parallel. Program master hanya berada pada satu node sedangkan program slave berada pada semua node.

SUMBER:


Selasa, 17 Maret 2020

Bidang Pertahanan Indonesia dengan Swedia

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI Bagas Hapsoro mengutarakan hal tersebut pada wartawan di Media Indonesia Golda Eksa, setelah pertemuan dengan bilateral disertai Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan juga Menteri Pertahanan Swedia Carl Anders Peter Hultqvist di Stockholm, Swedia, Selasa (9/5) .
Menurut nya, sejak era 1980-an Kementerian Pertahanan RI pada masa itu telah membeli persenjataan dari Swedia, seperti artillery dan radar buatan Bofors .
Beberapa pengusaha pabrikan senjata asal Swedia pun juga masih saja mengutarakan keinginan untuk menambahkan pasokan perlengkapan militer dari Swedia ke Indonesia.
"Swedia siap memenuhi keinginan Indonesia dengan syarat yang ditentukan Indonesia, yakni adanya alih teknologi, kesediaan untuk memberikan produksi offset, dan penggunaan produksi lokal," ujar Bagas.
Indonesia dan Swedia pada masa ini dan masa lampau sejatinya tidak memiliki ikatan pakta yang sama dengan militer atau aliansi keamanan negara lain.
Meski begitu, kedua ini juga  aktif dalam menyelesaikan beberapa masalah seperti regional dan multilateral yang cenderung menjuru kearah mengancam stabilitas dan keamanan internasional.
Seperti, lokasi Swedia berdekatan dengan salah satu kekuatan adidaya.
Di sana banyak sekali provokasi yang sengaja dibuat kekuatan adidaya untuk menantang integritas teritorial dan kedaulatan Swedia adapun negara-negara Baltik.
Sementara itu, Indonesia memiliki lokasi yang sangat strategis di Asia Tenggara dan selama ini aktif dalam berbagai macam  isu di internasional dengan itu menghindari ancaman dan tantangan dengan menjaga stabilitas wilayah.
Bagas menjelaskan Indonesia berkomitmen untuk mulai memperbaiki dalam hal pengelolaan dan pembangunan di perbatasan di Indonesia.
Apalagi,  pada masa ini Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau disertai garis pantai terpanjang kedua di dunia, yakni 91 ribu kilometer, tentu membutuhkan sistem pengawasan early warning yang andal.
Menhan Ryamizard Ryacudu dalam suatu lawatannya menegas niat dari pemerintah Indonesia untuk mengembangkan dan memajukan industri nasional, membangun suatu terobosan di bidang kedirgantaraan, disertai keamanan laut untuk memperkuat pertahanan maritim melalui beberapa kerja sama internasional.
"Apa yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini adalah hal-hal yang akan dilakukan ke depannya bagi kedua negara. Semoga apa yang kita bahas bersama ini bisa segera terlaksana," terangnya.
Sebagai bentuk bukti keseriusan kerja sama itu, tambah Ryamizard, Kementerian Pertahanan pun membawa pimpinan perusahaan industri pertahanan lokal guna untuk delegasi ke Swedia, contohnya PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, dan PT Napindo.
Ryamizard menilai suatu hubungan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Swedia amat terasa semakin erat dan kokoh dikarenakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada 20 Desember 2016.
Selain itu, Peter Hultqvist pun sempat mendeklarasi kerja sama yang disepakati yang perlu ditindaklanjuti oleh berbagai kegiatan bersama dan diskusi di tingkat teknis.
Beberapa poin kerja sama yang dibahas dalam MoU bidang pertahanan, seperti suatu pertukaran informasi dan best practice serta memajukan kerja sama antarlembaga disertai kerangka penelitian dengan pengembangan; pengembangan kerja sama di bidang industri pertahanan, included alih teknologi, penelitian bersama-sama, dan produksi pemasaran bersama; pengembangan dan juga peningkatan pelatihan dengan pendidikan pertahanan dan militer; pengembangan kerja sama dalam suatu bidang kesehatan militer dan pengembangan kerja sama antara bidang pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Selain membicarakan alih teknologi untuk Indonesia, pertemuan bilateral kali ini membahas isu lain yang menjadi concern bersama, yakni terorisme. Diharapkan, kedua pihak saling membagikan pengalaman dalam mengatasi terorisme serta perdamaian internasional." (Gol/P-3)

Jumat, 08 November 2019

Pengantar Bisnis Informatika - Tugas Softskill - Sumber Daya Manusia dan Organisasi


Pengantar bisnis informatika
Tugas softskill tentang sumber daya manusia dan organisasi

Nama Kelompok : Angga Festiyan Ramadhan     50416846
                                Ramadhani Rezky
                              Khaira Yuhari                            53416884
Kelas                    : 4IA14
Fakultas/Jurusan  : Teknologi Industri / Teknik Informatika


Sumber daya manusia dan organisasi
Struktur Organisasi Fungsional
 

Pengertian dan Bentuk-bentuk Struktur Organisasi – Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.  Bentuk-bentuk Struktur Organisasi Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.






Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.


Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.

Deskripsi Jabatan (Job Description)

Tujuan Deskripsi Jabatan (Job Description)


Tujuan utama Deskripsi Jabatan adalah mengumpulkan data pekerjaan yang berkaitan dengan jabatan yang bersangkutan dan untuk pengiklanan pengrekrutan karyawan yang berbakat.
Memberikan pandangan yang jelas mengenai jenis kandidat yang dibutuhkan oleh departemen atau divisi tertentu untuk melakukan tugas dan pekerjaan tertentu.

Untuk menentukan apa yang harus disampaikan kepada kandidat tentang pekerjaan apa yang akan diisinya dan juga apa yang harus dilakukan apabila terpilih menjadi karyawan.



Spesifikasi Jabatan (Job Specification)


Tujuan Spesifikasi Jabatan (Job Specification)



Berdasarkan informasi deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan membantu kandidat (pelamar) menganalisis apakah dirinya memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan tertentu atau tidak.

Spesfikasi Jabatan dapat membantu tim rekrut untuk memahami apakah kandidat yang melamar telah memenuhi tingkat kualifikasi, kualitas, karakteristik syarat-syarat lainnya untuk mengisi jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Spesifikasi Jabatan memberikan informasi rinci tentang tanggung jawab, keterampilan teknis dan fisik yang diinginkan, kemampuan berkomunikasi dan syarat-syarat lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Spesifikasi Jabatan membantu memilih kandidat yang paling tepat untuk mengisi jabatan kosong yang dibutuhkan oleh perusahaan.



Deskripsi Jabatan atau Job Description adalah uraian yang mencakup pekerjaan dasar suatu jabatan yang termasuk tugas, wewenang, tanggung jawab dan informasi-informasi penting lainnya yang melekat pada jabatan tersebut. Contoh Informasi-informasi dalam deskripsi jabatan tersebut diantaranya seperti nama Jabatan, lingkungan dan lokasi pekerjaan, informasi pelaporan, ringkasan pekerjaan, sifat pekerjaan, tujuan pekerjaan, tugas-tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin dan peralatan yang akan digunakan serta bahaya dan risiko yang terlibat didalamnya.

Deskripsi Pekerjaan atau Deskripsi Jabatan ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Deskripsi Umum Jabatan dan Deskripsi Spefisik Jabatan. Deskripsi umum jabatan adalah deskripsi jabatan yang digunakan oleh organisasi untuk menemukan informasi dasar tentang pekerjaan atau jabatan tertentu. Meskipun mencakup tugas yang harus dilakukan oleh pekerja, namun dalam deskripsi umum jabatan ini tidak mengandung sub-tugas, standar kinerja dan dasar untuk mengevaluasi suatu pekerjaan serta tidak menentukan paket kompensasinya.

Jenis yang kedua pada Deskripsi Jabatan ini adalah Deskripsi Spesifik Jabatan. Deskripsi Spesifik Jabatan ini memberikan informasi yang detail terhadap apa yang menjadi tanggung jawab jabatan tersebut. Deskripsi spesifik jabatan juga mencakup tugas utama, sub-tugas, fungsi inti serta rincian pada setiap pekerjaannya. Deskripsi spesifik jabatan ini merinci semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan dan cara untuk melakukan pekerjaan tersebut serta standar kinerja yang diinginkan.

Spesifikasi Jabatan (Job Specification) atau juga dikenal dengan spesifikasi karyawan adalah pernyatan tertulis tentang kualifikasi pendidikan, tingkat pengalaman, kualitas khusus, keterampilan fisik, emosional, teknis dan kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan. Spesifikasi Jabatan ini juga mencakup kesehatan umum, kesehatan mental, kecerdasan, bakat, daya ingat,  keterampilan kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, kemampuan emosional, flesibilitas, perilaku, kreativitas, etika dan lain sebagainya.

Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan merupakan dua bagian integral dari Analysis Jabatan. Deskripsi Jabatan dan Spesifikasi Jabatan ini mendefinisikan sebuah pekerjaan secara lengkap serta menuntun pelamar dan tim rekrut untuk menjalani semua proses rekrutmen dan seleksi sehingga perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang tepat untuk melakukan pekerjaan atau mengisi jabatan yang dibutuhkan.


Peraturan Sistem Penggajian yang Berlaku di Indonesia

Ada beberapa aturan pemerintah yang mengatur sistem penggajian karyawan di Indonesia. Hal ini diberlakukan untuk melindungi segenap warga Negara Indonesia agar sesuai kelayakan. Dapat kita ketahui bahwa banyak sekali perusahaan asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga harus diatur secara tegas mengenai peraturan penggajiannya.
Berikut ini garis besar peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan:

  •     Upah wajib dibayarkan kepada Pekerja/buruh yang bersangkutan (Pasal 17 ayat 1).

  •     Pengusaha wajib memberikan bukti pembayaran upah yang memuat rincian upah yang diterima oleh pekerja/buruh pada saat upah dibayarkan (pasal 17 ayat 2).



  •      Pengusaha wajib membayar upah pada waktu yang telah diperjanjikan antara pengusaha dengan pekerja/buruh (pasal 18).


  •        Pembayaran upah harus dilakukan dengan mata uang rupiah Negara Republik Indonesia (pasal 21).
  •       Dalam hal upah dibayarkan melalui bank, maka upah harus sudah dapat diluangkan oleh pekerja/buruh pada tanggal pembayaran upah yang disepakati kedua belah pihak..

Sistem Penggajian Karyawan

Dalam sistem penggajian karyawan, biasanya perusahaan memiliki sistem perhitungan sendiri dengan menggunakan excel ataupun software yang bisa didapatkan di berbagai situs online. Berikut ini akan dijelaskan secara umum sistem penggajian karyawan.

  •       Bagian HRD menerima data kehadiran yang sudah valid untuk kemudian diproses dalam penggajian per orang.
  •      Menghitung bagian pajak PPh 21 berdasarkan status jabatan maupun status keluarga.
  •      Kemudian menerima rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, lalu membuat slip gaji dan daftar gaji ke seluruh karyawan.
  •       Di evaluasi oleh departemen atau divisi keuangan.
  •       Jika tidak ada evaluasi atau kesalahan, membuat cek tunai sebesar jumlah gaji seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan perusahaan.
  •       Cek tunai/bilyet kemudian ditransfer ke bank mitra untuk kemudian di transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Semua proses ini dilakukan oleh bagian HRD sebuah perusahaan.

Faktor yang Memengaruhi Besarnya Gaji Karyawan

Adapun yang memengaruhi besar kecilnya gaji karyawan antara lain menurut pasal 2 ayat 1 peraturan menteri ketenagakerjaan no. 1 tahun 2017 sebagai berikut :

Golongan
Pengelompokan jabatan berdasarkan nilai atau bobot pekerjaan. Jabatan-jabatan yang tugas serta tanggungjawabnya relatif sama dapat digabung menjadi satu kelompok golongan jabatan. Golongan jabatan seorang karyawan akan menentukan besar kecilnya gaji dan fasilitas yang ia terima dari perusahaan.

Jabatan
Jabatan bisa dipahami sebagai sekolompok tugas dan pekerjaan dalam organisasi perusahaan. Jabatan yang berbeda mempunyai risiko tugas yang berbeda pula. Jabatan ini berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat kesulitan yang berbeda pula. Maka hal ini sangat menentukan besar kecilnya gaji seseorang.

Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya pengalaman melaksanakan pekerjaan tertentu yang disyaratkan dalam suatu jabatan. Masa kerja berhubungan erat dengan pengalaman. Semakin berpengalaman, semakin tinggi pula nilai seorang calon karyawan di mata sebuah perusahaan.

Pendidikan
Tingkat pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan. Biasanya hampir seluruh perusahaan maupun instansi mensyaratkan minimal persyaratan tingkat pendidikan seorang karyawan.

Kompetisi
Kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan standar yang dipersyaratkan untuk suatu jabatan. Jika kompetensi karyawan sesuai dengan jabatan yang diembannya, perusahaan akan diuntungkan, karena akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan.

Referensi





MAKALAH INFORMATION & COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA EKONOMI BISNIS

Disusun oleh:
Angga Festiyan Ramadhan 50416846
Ramadhani Rezky
Khaira Yuhari



Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019




A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini kita berada pada era Informasi, di mana informasi memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Siapa yang menguasai informasi maka ia yang memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak memiliki. Pemanfaatan informasi yang optimal dapat memberikan ide yang inovatif untuk pengembangan.
Di era modern seperti saat ini, teknologi informasi dan komunikasi mulai memasuki sektor bisnis. Karena keuntungan yang dijanjikan lebih besar. Sehingga mulai bermunculan produk-produk yang dihasilkan oleh teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia bisnis.
Faktor bisnis mempengaruhi perkembangan interaksi manusia dan komputer . Produk-produk yang dibuat, baik itu produk perusahaan, kelompok atau perorangan, semakin memudahkan terjadinya interaksi manusia dan komputer.
     Jika kita melihat teknologi informasi secara utuh, tentunya tidakk akan terlepas dari aspek ‘’bisnis’’ sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan teknologi tersebut. Dalam perkembangannya, teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa industri yang dalam menjalankan kegiatannya tidak akan lepas dari tujuan pencarian keuntungan. Kegiatan industry adalah kegiatan melakukan bisnis, yaiyu dengan memperoduksi, mengedarkan , menjual dan membeli produk-produk yang dihasilakan dari perkembangan teknologi tersebut, baik yang berupa barang maupun jasa.
Dalam kaitannya dengan etika, bisnis menjadi topik yang cukup ramai diperdebatkan. Sebagian orang berpendapat bahwa’’ bisnis tetap bisinis’’dengan memfokuskan pada tujuan pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk dicampuradukkan dengan etika . sementara pihak menganggap bahwa bisnis perlu dilandasi pertimbangan- pertimbangan yang etis karena di samping mencari keeuntungan juga bertujuan memperjuangkan nillai-nilai yang bersifat manusiawi.
Selanjutnya akan dibahas lebih mendalam mengenai teknologi informasi, pengertian dan kegiatan bisnis, peranan teknologi media massa dalam era komunikasi global, dan cakupan etika bisnis.
2. Rumusan Masalah
Dari makalah yang telah penulis buat, maka dapat disimpulkan mengenai rumusan masalah sebagai berikut.
a.    Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi?
b.   Apa yang dimaksud dengan pengertian dan kegiatan bisnis?
c.    Bagaimana peranan teknologi media massa dalam era komunikasi global?
d.   Bagaimana etika bisnis?
3. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah yang dibuat, maka penulis dapat menyimpulkan tujuan makalah sebagai berikut.
a.  Menjelaskan yang dimaksud dengan teknologi informasi.
b. Menjelaskan yang dimaksud dengan pengertian dan kegiatan bisnis.
c.  Menjelaskan peranan teknologi media massa dalam era komunikasi global.
d.       Menjelaskan tentang etika bisnis.






B. PEMBAHASAN
1. Pengenalan Teknologi Informasi
a. Bisnis dan Zaman Informasi
Saat ini kita berada pada era Informasi, di mana informasi memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Siapa yang menguasai informasi maka ia yang memiliki peluang lebih dibandingkan yang tidak memiliki. Pemanfaatan informasi yang optimal dapat memberikan ide yang inovatif untuk pengembangan.
Perusahaan-perusahaan harus secara cepat bereaksi terhadap masalah dan kesempatan yang tumbuh dari lingkungn bisnis modern. Lingkungan bisnis modern merujuk pada kombinasi faktor sosial, legal, ekonomi, fisik, dan politik yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Lingkungan bisnis pada zaman informasi menimbulkan banyak tekanan terhadap perusahaan. Organisasi bisa saja menanggapi secara reaktif terhadap tekanan yang memang sudah ada, atau proaktif terhadap tekanan-tekanan yang bisa diantisipasi. Tanggapan perusahaan biasanya difasilitasi oleh teknologi informasi, yang dalam artian luas adalah sekumpulan komponen-komponen teknologi individual yang biasanya diorganisasi oleh Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS). Dalam beberapa kasus, TI adalah satu-satunya solusi untuk menangani tekanan-tekanan bisnis.[1]
b. Pengertian Teknologi Informasi
Menurut Information Technology Association of America (ITAA), teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. TI memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.[2]
c. Perlunya Teknologi Informasi
Teknologi Informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi. Teknologi informasi diterapkan untuk pengelolaan informasi yang dewasa ini menjadi salah satu bagian penting karena:
1) meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen;
2) pengaruh ekonomi internasional (globalisasi);
3) perlunya waktu tanggap (respon time) yang lebih cepat;
4) tekanan akibat dari persaingan bisnis.
2. Pengertian Dan Kegiatan Bisnis
a. Pengertian bisnis
Berdasarkan kamus bahasa indonesia, pengertian bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dalam dunia perdagangan.
Menurut Hughes dan kapoor, 2001, Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pengertian secara luas bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang di jalankan oleh seseorang atau organisasi secara teratur dan terus-menerus, baik berupa kegiatan pengadaan barang-barang atau  jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas yang diperjualbelikan, dipertukarkan, atau ditwarkan dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Banyak organisasi atau yayasan berbisnis, sedangkan  keuntungan yang di dapatnya yaitu daalam bentuk keuntungan sosial, seprti yayasan yang  mengurus anak yatim dan semacamnya.[3]
b. Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis pada umumnya diartikan sebagai korespondensi dan periklanan. Djoko Purwanto, dalam bukunya yang berjudul komunikasi bisnis, mengatakan bahwa “ Komunikasi bisnis aadalah komunikasi  yang digunakan dalam bisnis. “ Adapun menurut (Curtis et al, 1988), “ Komunikasi bisnis meliputi pengiriman pesan-pesan di anntara orang, kelompok kecil masyarakat, atau dalam satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk memengaruhi perilaku didalam suatu organisasi.” Komunikasi bisnis seperti halnya bidang Public Relation, menjadi semakin dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan.
c. Faktor Bisnis
Faktor bisnis mempengaruhi perkembangan interaksi manusia dan komputer . Produk-produk yang dibuat, baik itu produk perusahaan, kelompok atau perorangan, semakin memudahkan terjadinya interaksi manusia dan komputer.
Persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat membuat mereka berlomba untuk merebut hati konsumen dengan produk yang lebih mudah digunakan. Tidak hanya itu, kemajuan teknologi informasi juga member warna pad kehidupan manusia. Sebagai contoh, perusahaan hardware berusaha untuk membuat produk yang memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya. Banyak alat elektronik seperti ponsel, PDA, komputer yang semakin hari semakin fleksibel, yang semakin memudahkan manusia berinteraksi dengan mesin (komputer). Hal ini juga memicu perkembangan perangkat lunak yang lain, yang juga semakin memudahkan manusia berinteraksi dengan mesin.
Perkembangan tersebut tentu tidak lepas dari aspek bisnis. Prinsip ekonomi juga berlaku pada interaksi manusia dan komputer. Semakin banyak permintaan pasar, para penyuplai pun akan berusaha untuk memenuhinya.[4]
3. Peranan Teknologi Media Massa dalam Era Komunikasi Global
Teknologi komunikasi sebagaimana teknologi yang lain mempunyai dua sisi. Positif atau negatif. Teknologi itu bisa menghasilkan hal-hal yang bermanfaat, tak bisa juga digunakan secara salah oleh ketidak tahuan atau kesengajaan karenanya pembahasan mengenai era komunikasi global pada saat ini sangat relevan meskipun berbagai seminar dan pembahasan telah banyak dilakukan mengenai masalah ini. Relevan karena masalah-masalah yang dihadapi dan harus diantisipasi dari hari ke hari terus bertambah.
Hal ini tiada lain disebabkaan karena amat cepatnya berkembang teknologi komunikasi sehingga kadangkala amat sulit untuk diikuti. Arah pengembangan teknologi komunikasi semakin jelas menuju pada bertemu 2C, yakni: Computer dan Communication. Komponen communication termasuk di dalamnya satelit dan televisi.
Pada awalnya teknologi computer dan teknologi komunikasi berjalan sendiri-sendiri. Dan ketika kedua komponen ini menjadi datu, terjadilah suatu era yang seakan-akan perkembangannya sudah tidak bisa dibendung lagi.
Di satu sisi dia amat mempermudah hubungan antar manusia sehingga perkembangannya menjadi lebih merata dan cepat, di sisi lain dia menimbulkan dimensi perubahan yang berakibat pada perubahan struktur kelembangan masyarakat dan perilaku serta pandangan budaya.
Era komunikasi global telah diramalkan oleh beberapa futurolog. Pertama-tama adalah Alvin Toffler (1960) dalam bukunya The Third Wave (gelombang ketiga). Alvin Toffler membagi peradaban manusia di dalam tiga gelombang. Gelombang Pertama, era pertanian tradisional (5000 bc – 1600 ac). Gelombang Kedua, era industry (1600 – 1950), yang ketiga era Informasi (1950 – sekarang).[5]
Era pertanian tradisional ditandai oleh penggunaan energy yang bisa diperbaharui (renewable) berupa energy hewan dan manusia. Era industry ditandai oleh penggunaan energi yang tidk bisa diperbaharui (unrenewable) seperti batu-bara, minyak bumi, tenaga nuklir. Pada era industry, tingkat mobilitas dan komunikasi antar manusia berkembang dengan amat cepat. Tapi masih dibatasi oleh jarak dan waktu. Pada era informasi yang berkembang adalah komunikasi pikiran/ gagasan manusia. Penggunaan energy menjadi begitu sangat efesien karena telah diterapkan teknologi komputer. Mobilitas fisik manusia sangat tinggi tapi yang lebih cepat lagi mobilitasnya adalah mobilitas pikiran/ idea antara manusia yang telah melewati dan mengalahkan jarak dan waktu.
Ujung dari era informasi adalah bersatunya teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang sekarang kita hadapi dan alami.
Futurolog lain yang terkenal adalah John Naisbitt yang menerbitkan dua buku masing-masing Megatrends (1980) dan The Global Paradox (1990). Dalam Megatrends John Naisbitt meramalkan 10 kecenderungan yang terjadi di era globalisasi, diantaranya berkembangnya ekonomi dunia atau global ekonomi, program-program jangka pendek menjadi program jangka panjang, sentralisasi menjadi desentralisasi, institusional help menjadi self help, hirarki menjadi networking, perkembangan di utara menjadi perkembangan di selatan, demokrasi perwakilan menjadi demokrasi partisipatif.
Dalam bukunya lain lain (The Global Paradox) John Naisbitt secara lebih rinci menggambarkan perkembangan dunia setelah tahun 2000. Dikatakan desentralisasi sudah semakin menguat, sehingga yang tumbuh dan berkembang adalah perusahaan-perusahaan kecil, kelompok-kelompok etnis dan bahasa-bahasa lokal berkembang dan diperjuangkan (kaitkan dengan kecenderungan pengertian bahasa asing menjadi bahasa Indonesia pada tanggal 20 Mei 1995).[6]
Perubahan-perubahan yang diramalkan oleh para futurolog itu merubah pranata-pranata sosial dan sikap hidup berbagai bangsa di dunia. Sebagai ilustrasi sukses pertemuan APEC dimana bertemu negara super power dan Negara berkembang dalam suatu forum dalam satu kesepakatan tidak pernah terbayangkan sebelumnya, khususnya pada era industry beberapa puluh tahun yang lalu.
Perubahan yang mendasar sesungguhnya adalah apa yang oleh Naisbitt dalam bukunya Megatrends telah dibayangkan sebagai perubahan dari institusional  help menjadi self help. Artinya fungsi-fungsi kelembagaan telah diambil oleh individu-individu yang menggunakan perangkat teknologi komunikasi untuk saling berhubungan. Kalau sebelumnya individu-individu saling berhubungan melalui lembaga-lembaga apakah itu opereter maupun dalam skala yang lebih luas departemen atau negara, melalui internet dan E-mail individu-individu bisa saling dihubungkan melewati batas wilayah dan Negara. Yang terjadi adalah kontak-kontak bisnis maupun kontak-kontak kepentingan lain secara langsung tanpa hambatan antara satu individu dan individu di negara lain.
Yang menjadi ukuran bukan lagi apakah ia warga negara suatu negara industri atau bukan, dan ataukah ia warga negara satu negara yang lebih demokratis atau tidak. Yang menjadi ukuran adalah tingkat kredibilitas dan tingkat kepentingan dari masing-masing individu. Semakin tinggi kredibilitas dan kepentingan seseorang semakin tinggi pula dorongan untuk saling kontak dan saling berhubungan. Dalam situasi demikian karena sistim ini ternyata amat membantu perkembangan dan pertumbuhan bisnis dan dalam skala besar pembangunan ekonomi, negara-negara melonggarkan peraturan-peraturan dalam bentuk deregulasi sehingga mempermudah masing-masing individu untuk saling berhubungan. Perbahan dan sistim sentralisasi ke desentralisasi dan birokrasi ke privatisasi menjadi ciri dari berbagai kehidupan negara dan kebangsaan sebuah negara sekarang ini.
Kemudahan berkomunikasi didukung oleh teknologi komunikasi fiber optik, teknologi komunikasi tanpa kabel dan digital. Teknologi komunikasi fibe optik memungkinkan dikembangkannya  saluran-saluran komunikasi tanpa batas baik signal audio video maupun data. Teknologi tanpa kabel memungkinkan perkembangan penggunaan jasa telephone (yang bisa juga dihubungkan dengan komputer) tanpa harus membangun infrastruktur yang rumit dan mahal. Pengembangan teknologi digital memungkinkan penggunaan saluran-saluran komunikasi lebih efesien dan berlipat ganda.
4. Cakupan Etika Bisnis
Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang ‘’berhasil’’, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara material saja melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara hubungan bauk antarmanusia yang terlibat di dalamnya. Jika disimpulkan, etika bisnis memiliki tujuan yang paling penting yaitu menggigah kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis dan manajemen. Etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang’’kotor’’ penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan usahanya dengan licik.
a. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Sony Keraf (1991) dalam buku Etika Bisnis: Membangun citra bisnis sebagai profesi luhur, mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dan etika bisnis. Prinsip-prinsip tersebut dituliskan dengan tidak melupakan kekhasan sistem nilai dari masyarakat  bisnis yang berkembang. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:[7]
            1) Prinsip otonomi
            2) Prinsip kejujuran
            3) Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat.
            4) Prinsip keadilan
5) Prinsip hormat pada diri sendiri
b. Bisnis Di Bidang Teknologi Informasi
Bisnis di bidang teknologi informasi memiliki tujuan dan format yang sama dengan bisnis-bisnis di bidang lainnya. Yang berbeda hanyalah obyek bisnisnya, yaitu teknologi informasi. Sesuai dengan kegiatan dalam dunia teknologi informasi maka bisnis di bidang ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
1) Bisnis di bidang industri perangkat keras.
Bisnis bidang ini merupakan bisnis yang bergerak di bidang rekayasa perangkat-perangkat keras pembentuk computer. Hal ini seperti yang dilakukan produsen-produsen perangkat keras seperti IBM, Compaq, Seagate, Cannon, Hewlet Packard dan lain sebagainya.
             2) Bisnis di bidang rekayasa perangkat lunak.
Bisnis ini begerak di bidang rekayasa perangkat lunak atau perangkat lunak computer. Dalam lingkup yang kecil, bisnis ini bisa saja dilakukan oleh individu atau seseorang yang menguasai teknik-teknik rekayasa perangkat lunak. Teknik rekayasa yang dimaksud adalah kegiatan engineering yang meliputi analis, desain, spesifikasi, implementasi, dan validasi untuk menghasilkan produk berupa perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah pada berbagai bidang.
Sedangkan dalam lingkup yang lebih besar, bisnis rekayasa perangkat lunak ini adalah seperti yang dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak raksasa Microsoft, Corel Corporation, Adobe dan lain sebagainya yang melahirkan perangkat-perangkat lunak utama dalam operasional computer.
3) Bisnis dibidang distribusi dan penjualan barang
Setelah bisnis di bidang industri menghasilkan suatu produk, dalam hal ini adalah produk computer, maka bagian bisnis ini bertugas menjual dan mendistribusikan produk-produk industri  tersebut. Bisnis teknologi informasi di bidang penjualan dilakukan oleh vendor-vendor computer dan tau individu-individu yang melakukan tugas sebaga salesman produk tersebut. Posisi sales dalam bisnis TI memegang peranan penting karena posisi tersebut merupakan ujung tombak keberhasilan industri TI pada umumnya. Seorang sales di bidang TI di samping harus memiliki persyarataan seprti sales pada umumnya- berpenampilan menarik,luwes, komunikatif, mampu berinteraksi dengan baik memiliki killer instinc yang bagus- juga harus memiliki penguasaan yang baik terhadap bidang TI sebagai product knowledge
            4) Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi.
Bisnis di bidang pendidikan dilakukan mulai dari lembaga-lembaga kursus computer sampai pada perguruan tinggi di bidang computer. Seiring perkembangan yang pesat di bidang TI, Persaingan bisnis di bidang ini juga cukup ketat. Pendidikan di bidang  TI bukan hanya berorientasi pada bagaimana mengoprasikan produk-produk hasil TI, tetapi juga bagaimana menciptakan, memelihara dan mengembangkan produk-produk tersebut.
            5) Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi.
Banyak pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemeliharaan prodik-produk TI. Pemeliharaan tersebut bisa saja dilakukan oleh pengembang melalui divisi technical support-nya atau ada juga yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis yang memang memiliki spesialisasi di bidang maintenance dan teknis.
c. Tantangan Umum Bisnis Di Bidang Ti
Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang merupakan tantangan pelaksanaan etika bisnis dalam dunia bisnis teknologi informasi seiring dengan perubahan dan perkembangan yang seiring kali terjadi secara revolusioner:[8]
1) Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat.
Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi, sering kali perubahan yang terjadi memberikan’’ tekanan ‘’bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti perubahan tersebut. Tidak jarang perusahaan harus melakukan investasi dan menanamkan modal untuk membeli peralatan-peralatan baru demi mengikuti perubahan tersebut. Sebagai contoh, munculnya system operasi Windows XP yang memiliki stabilitas dan keandalan tinggi menuntut upgrading perangkat keras yang dimiliki oleh perusahaan karena sistem operasi tersebut hanya bisa berjalan pada komputer yang memiliki spesifikasi tinggi pula.
Sementara itu, perusahaan yang melakukan investasi sering kali mengalami masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimilikinya dengan yang dibutuhkan teknologi baru tersebut. Perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi tersebut biasanya mengalami ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan untuk melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari perubahan tersebut seringkali menjadi alasan pembenaran mereka dalam melakukan perubahan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa peralihan. Termasuk dalamnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.
2) Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi
Persaingan yang ketat di era globalisasi tersebut menimbulkan banyak alasan bagi pelaku bisnis di bidang teknologi informasi untuk melakukan konsentrasi industri, misalnya dengan meningkatkan kemampuan saing, memudahkan pemodalan sehingga semboyan ‘’yang terkuat adalah yang menang ‘’ akan berlaku di dalam persaingan tersebut.
Selanjutnya, yang terkuat di dalam persaingan pasar akan menjadi pemegang kunci permainan dan sering kali menimbulkan distori dari tujuan semula dari sebuah pemasaaran. Monopoli adalah contoh yang paling ekstrim dari distorsi dalam pasar tersebut. Penyalahgunaan kekuatan pasar dalam bentuk monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Di bidang teknologi informasi, hal ini sudah mulai terlihat. Yang paling jelas adalah keberhasilan Miscrosoft dalam menguasai sebagian besar (kalau tidak bisa dikatakan seluruhnya) pemakai perangkat lunak di dunia. Kemampuan perusahaan nomor satu di bidang perangkat lunak tersebut dalam menguasai pasar sering kali menimbulkan pro dan kontrak.
3) Tantangan pergaulan internasional
Sering terjadi bahwa perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal di suatu negara. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budayanya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan terjadi eksploitasi yang dilakukan perusahaan terhadap lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka.
Dalam praktiknya, perusahaan internasional memengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu Negara. Mereka dapat menyukseskan aspirasi Negara atau justru malah menimbulkan frustrasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.
            4) Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, memberikan tantangan penegakan nilai-nilai etika dan moral setiap individu guna mengendalikan kemajuan dan penerapan teknologi tersebut bagi kemanusiaan. Dunia bisnis adalah dunia keputusan dan tindakan. Etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk, sedangkan bisnis adalah konkret dan harus mewujudkan apa yang telah diputuskan. Hakikat moral adalah tidak merugikan orang lain. Artinya, moral senantiasa bersifat positif atau mencari kebaikan. Dengan demikian, sikap dan perbuatan dalam konteks etika bisnis yang dilakukan oleh semua yang terlibat, akan menghasilkan sesuatu yang baik atau positif, bagi yang menjalankannya maupun bagi yang lain. Sikap atau perbuatan seperti itu dengan demikian tidak akan menghasilkan situasi ‘’win-lose’’, melainkan situasi ‘’win-win’’bagi kedua belah pihak.
Sebenarnya, inti etika bisnis yang pantas dikembangkan oleh setiap individu adalah pengendalian. Dalam hal ini, semua perlu menyadari bahwa keuntungan adalah motivasi bisnis. Yang ingin diatur oleh etika bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan itu. Keuntungan yang dicapai dengan cara curang, tidak adil, dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan martabat kemanusiaan, tidaklah etis.
           5) Tantangan pengembangan sumber daya manusia.
Sebuah institusi bisnis, tidak hanya memiliki uang untuk kepentingan bisnis, tetapi juga sumber daya manusia yang berguna bagi pengembangan bisnis tersebut. Bisnis memiliki manajer  yang berkompeten, tenaga keuangan yang profesional, tenaga ahli yang terampil, dan semua saling mendukung demi keberhasilan sebuah bisnis.


d. E-COMMERCE: Era Baru Bisnis TI dan Tantangan
Teknologi informasi melahirkan internet. Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat, salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut electronic commerce (e-commerce).
Secara umum, dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada di dunia perdagangan, di mana kegiatan perdagangan tersebut dilakukan secara elektronik dan online. Pembeli tidak harus datang ke toko dan memilih barang secara langsung, tetapi cukup melakuan browsing di depan komputer untuk melihat daftar barang dagangan secara elektronik. Jika mempunyai keputusan membeli, ia cukup mengisi beberapa form yang disediakan, kemudian mengirimkanya secara online. Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit atau transfer bank, dan kemudian pulang ke rumah menunggu barang datang.
Perkembangan e-commerce begitu pesat sehingga sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang sistem ini. Kesulitan menentuan definisi tersebut terjadi karena hampir setiap saat muncul bentuk-bentuk baru dari e-commerce yang sering digunakan adalah definisi dari electronic commerce expert group ( ECEG) Australia sebagai berikut:
Electronic commerce is broad concept that covers any commercial transaction that is effected via electronic means and would include such means as facsimile, telex, EDI, internet, and the telephone.[9]
Dari definisi, di atas dapat diartikan bahwa e-commerce tidak hanya digunakan dalam hal ‘’jual beli’’ saja, tetapi semua jenis transaksi komersial. Memang pada awalnya, sistem perdagangan elektronik ini dilakukan dalam bidang retail seperti misalnya jual beli buku, CD, peralatan elektronik melalui situs-situs toko online dalam word wide web (www). Tetapi pada perkembangannya, e-commerce sudah lebih jauh menjangkau bidang-bidang lain seperti perbankan dan jasa asuransi.
Kehadiran e-commerce diawali munculnya teknologi electronic data interchange (EDI) dan electronic credit card, automated teller machine dan telephone banking yang merupakan bentuk-bentuk e-commerce. E-commerce merupakan bidang multidispliner yang mencakup bidang teknik, multimedia serta bidang-bidang bisnis seperti pemasaraan, pembelian, penjualan, penagihan, pembayaran, dan lain sebagainya.


CPENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Menurut Information Technology Association of America (ITAA), teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. TI memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.
b. Persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat membuat mereka berlomba untuk merebut hati konsumen dengan produk yang lebih mudah digunakan. Tidak hanya itu, kemajuan teknologi informasi juga member warna pad kehidupan manusia. Sebagai contoh, perusahaan hardware berusaha untuk membuat produk yang memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya. Banyak alat elektronik seperti ponsel, PDA, komputer yang semakin hari semakin fleksibel, yang semakin memudahkan manusia berinteraksi dengan mesin (komputer). Hal ini juga memicu perkembangan perangkat lunak yang lain, yang juga semakin memudahkan manusia berinteraksi dengan mesin.
c. Perubahan yang mendasar sesungguhnya adalah apa yang oleh Naisbitt dalam bukunya Megatrends telah dibayangkan sebagai perubahan dari institusional  help menjadi self help. Artinya fungsi-fungsi kelembagaan telah diambil oleh individu-individu yang menggunakan perangkat teknologi komunikasi untuk saling berhubungan. Kalau sebelumnya individu-individu saling berhubungan melalui lembaga-lembaga apakah itu opereter maupun dalam skala yang lebih luas departemen atau negara, melalui internet dan E-mail individu-individu bisa saling dihubungkan melewati batas wilayah dan Negara. Yang terjadi adalah kontak-kontak bisnis maupun kontak-kontak kepentingan lain secara langsung tanpa hambatan antara satu individu dan individu di negara lain.
d. Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang ‘’berhasil’’, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara material saja melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara hubungan bauk antarmanusia yang terlibat di dalamnya. Jika disimpulkan, etika bisnis memiliki tujuan yang paling penting yaitu menggigah kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis dan manajemen. Etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang’’kotor’’ penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan usahanya dengan licik.

2. Saran
Semoga setelah membaca makalah ini, para pembaca bisa mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia ekonomi bisnis. Peluang bisnis yang sangat besar ini rugi sekali jika tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena globalisasi membuat negara-negara saling berlomba untuk menjadi yang terbaik.







DAFTAR PUSTAKA

Ishadi. 1999. Prospek Bisnis Informasi di Indonesia. Cet. I. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
Sudarmawan dkk. 2007.  Interaksi Manusia dan Komputer. (Yogyakarta: Andi)
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Ed.1. Cet.2. (Jakarta: Bumi Aksara)
Teguh Wahyono. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. (Yogyakarta: Andi Offset)


[1] Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi, Ed.1, Cet.2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.10
[2] Sutarman, Pengantar…, h.13
[3] Yeti Sumaryati, Melaksanakan Komunikasi Bisnis, (Bandung: CV Armico, 2010), h.13-15
[4] Sudarmawan dkk, Interaksi Manusia dan Komputer, (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 7
[5] Ishadi, Prospek Bisnis Informasi di Indonesia, Cet. I, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h.45
[6] Ishadi, Prospek …, h.46
[7] Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2006), h.156
[8] Teguh Wahyono, Etika …, h.161

[9] Teguh Wahyono, Etika …, h.168