Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa Latin
yaitu "tolerare" artinya menahan diri, bersikap sabar,
membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang
memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan
yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para
penganutnya.
Jadi secara umum toreansi adalah
sikap yang membebaskan (membiarkan) orang lain utuk berpendapat ataupun
melakukan hal yang tidak satu ide (sependapat) dengan diri kita, tanpa kita
melakukan intimidasi terhadap orang ataupun kelompok tersebut.
Contoh Toleransi
- Toleransi Beragama
Toleransi agama adalah dimana
penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau
kepercayaan lainnya yang berbeda. Jadi, kita harus memberikan kenyamanan
mereka dalam melaksanakan ibadahnya, tanpa ada menggangu atau mengintimidasi
agama yang berbeda.
- Torensi Sosial
Adalah toleransidalam bermasyarakat,
seperti jika di dalam sebuah daerah terdapat dua kelompok, satu kelompok
mayoritas dan satunya lagi kelompok minoritas, Jadi sebagai kelompok mayoritas
wajib menghargai dan tidak melakukan intimidasi terhadap kelompok minoritas.
Manfaat
Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap yang
mulia, dengan kita melakukan tolerasi berarti kita sudah menghargai HAM
sesorang. dan tentunya kita akan mendapatkan manfaat positif dari sikap
toleransi, Berikut manfaat toleransi yang telah orangbejo.com rangkum.
- Kedamaian, Tidak akan pernah ada konflik di dalam kehidupan bermayarakat
- Keharmonisan dalam hubungan beragama, suku, budaya selalu terjaga
- Hidup bermasyarakat akan selalu tentram tanpa ada perasaan was-was.
Pengertian toleransi beragama : Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Dalam soal beragama, Islam tidak mengenal konsep pemaksaan beragama. Setiap diri individu diberi kelonggaran sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu dengan kesadarannya sendiri, tanpa intimidasi.Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. (QS. Yunus; 99-100). Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al Kahfi; 29)
Persoalan keyakinan atau beragama adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu, sebab Allah Subhanahu wataala sendiri telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya. Manusia oleh Allah Subhanahu wataala diberi peluang untuk menimbang secara bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan ajakan agar manusia itu mau beriman
Dalam sebuah Hadits, riwayat Ibnu Abbas, seorang lelaki dari sahabat Anshar datang kepada Nabi, meminta izin untuk memaksa dua anaknya yang beragama Nasrani agar beralih menjadi muslim. Apa jawab Nabi? Beliau menolak permintaan itu, sambil membacakan ayat yang melarang pemaksaan seseorang dalam beragama, yaitu Surah Al-Baqarah: 256:”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah; 256)
Sumber: http://langitan.net/?p=26 http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-toleransi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar